Notifikasi adalah Kunci Melawan Distraksi

Dunia saat ini terlalu penuh dengan distraksi. Mulai kabar dari selebgram, keributan di linimasa X, sampai jutaan konten TikTok, Reels, dan Shorts yang sangat menarik hati.

Akibat adanya distraksi, manusia jaman sekarang sulit fokus. Banyak hal sering terabaikan karena kita suka membuka medsos, lalu asyik scroll video 15-90 detik, sampai tahu-tahu telah menghabiskan waktu lebih dari satu jam.


Sumber Gambar: itnext.io


Notifikasi adalah Kunci

Algoritma dan konten medsos sebenarnya melakukan teknik yang disebut "brain hack". Ini adalah upaya untuk memanipulasi otak agar terus-terusan tertarik untuk bermedsos. Bukan dengan paksa, tapi dengan mengakali otak manusia dengan memicu peningkatan aktivitas biokimia.

Saat kita melihat konten medsos, banjir dopamin terjadi di otak. Menciptakan ilusi kesenangan dan kenyamanan yang membuat kita betah berlama-lama. Aku sebut ilusi karena kesenangan ini semu, bukan kebahagiaan yang sesungguhnya, dan jika dibiarkan terus menerus akan membuat otak capek. Pikiran menjadi lelah dan nggak produktif.

Jalur masuk utama untuk membuka medsos adalah melalui notifikasi. Bayangkan siapa yang nggak tergiur dengan godaan direct messages baru, apalagi dari crush. Atau komentar yang disampaikan mutual kita dalam postingan terbaru. Berlaku juga dengan artis atau publik figur, yang mana selalu kita nantikan postingan-postingan terbarunya.

Sebenarnya bukan hanya medsos, melainkan berlaku juga untuk aplikasi lain. Misalnya, aplikasi lokapasar (marketplace) yang selalu mengabarkan promo-promo terbaru nan menggiurkan. Sama halnya dengan YouTube, yang tanpa henti memberikan update terbaru dari kanal-kanal yang kita subscribe.


Matikan Notifikasi

Karena jalur utama membuka medsos secara berlebihan adalah notifikasi, maka kabar baiknya kita dapat membatasi penggunaan ponsel dan medsos secara berlebihan dengan menutup jalur utama ini. Caranya adalah dengan mematikan notifikasi. Cara ini sudah aku lakukan setidaknya tiga tahun terakhir sesuai dengan tips dalam film dokumenter The Social Dilemma.

Notifikasi di ponsel sangat menyita perhatian kita, padahal seringkali notifikasi yang ada nggak penting-penting amat. Oleh sebab itu, mematikan notifikasi itu penting karena beberapa alasan. Pertama, mematikan notifikasi adalah langkah paling ringan dibanding langkah-langkah lain seperti menjauhkan ponsel dari jangkauan kita.

Kedua, mematikan notifikasi membuat kita tidak ingin berpindah ke aplikasi lain sehingga membuat kita lebih fokus dengan pekerjaan yang harus dilakukan sekarang. Ketiga, mematikan notifikasi adalah bentuk kontrol paling sederhana yang dampaknya cukup besar.


Tanpa Membuka Notifikasi, Dunia Akan Baik-baik Saja

Satu hal yang aku pahami mengapa notifikasi terus dibiarkan sampai akhirnya mengendalikan diri kita adalah ketakutan ketinggalan update. Ada kegelisahan tersendiri ketika kita nggak membuka medsos, misalnya. Atau ada rasa penasaran yang tinggi ketika konten terbaru masuk melalui notifikasi. Secara umum, fenomena ini disebut dengan Fear of Missing Out (FOMO; takut ketinggalan update).

Menghadapi kenyataan di atas, pertama-tama kita perlu menanamkan dalam diri bahwa tanpa notifikasi, dunia akan baik-baik saja. Konten di medsos bisa dilihat nanti. Ketinggalan konten dari klub sepak bola atau artis K-Pop favorit bukanlah suatu masalah. Interaksi di medsos nggak harus langsung dibalas juga nggak apa apa.

Intinya, dunia akan baik-baik saja dan kita bisa skip dulu untuk dibuka nanti pada waktu luang. Kita juga perlu memberi waktu pada diri kita untuk bosan dan melamun. Karena dari kebosanan dan lamunan pikiran kita akan istirahat, sekaligus sesekali berimajinasi. Ini akan membantu pikiran kita lebih fokus sekaligus memantik daya kreasi. Atau sesekali teringat tentang barang yang tertinggal, maupun aktivitas yang terlupakan.

Selain itu, kita harus memusatkan perhatian pada hal-hal yang lebih penting. Kuliah, keluarga, pekerjaan, atau interaksi langsung dengan siapapun di sekitar kita jauh lebih penting untuk diperhatikan ketimbang membuka notifikasi. Tanpa membuka notifikasi, dunia akan baik-baik saja. Sedangkan tanpa merawat interaksi dan fokus, urusan-urusan penting akan terganggu.


Notifikasi, konten medsos, dan segala hal di ponsel pintar dan gawai berebut mendapatkan perhatian kita. Maka ayo mulai ambil kontrol akan diri dan perhatian kita, satu langkah penting yang bisa dilakukan adalah mematikan notifikasi.

Komentar

Postingan Populer