Manusia yang Lupa Bergerak
Hidup terus berkembang. Peradaban terus maju. 10.000 tahun terakhir, perkembangan peradaban manusia sangat pesat dibanding perkembangan selama dua juta tahun sebelumnya. Dalam sejarah, terdapat beberapa milestone penting dalam peradaban manusia.
Pertama, kendaraan. Penemuan roda pada sekitar 5.500 tahun silam membuat manusia mulai menggunakan kendaraan secara luas. Mulai dari kereta kuda, berlanjut menjadi kereta api, mobil, sepeda motor, pesawat hingga berbagai jenis kendaraan lain.
Saat ini, manusia dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat. Bumi yang sangat luas dapat dikelilingi dalam kurang dari 2 hari 2 malam. Bandingkan dengan 100 tahun lalu, untuk naik haji saja jamaah dari Hindia Belanda perlu waktu lebih dari satu bulan menggunakan kapal laut. Tapi, manusia nggak puas dengan kecepatan ini.
Kedua, teknologi informasi. Ketika manusia nggak puas dengan kecepatan pergerakan manusia yang hanya mencapai beberapa kali kecepatan suara, maka ada hal lain yang dapat dilakukan untuk melipat jarak lebih jauh. Salah satunya adalah dengan "memindahkan" citra manusia dengan cepat. Baik melalui tulisan, suara, visual, maupun audio-visual.
Ketiga, peningkatan kualitas kesehatan. Selain zaman serba cepat, ternyata terjadi pula peningkatan kualitas kesehatan. Hal ini terjadi antara lain karena penemuan obat berkat pemahaman manusia tentang bakteri dan virus. Dilanjutkan dengan penemuan fakta bahwa mencuci tangan dengan sabun dapat membantu manusia terhindar dari kuman yang merugikan. Setelahnya, penemuan vaksin membuat manusia bahkan dapat mengurangi kemungkinan sakit.
Ketiga hal di atas mempermudah kehidupan manusia. Membuat dunia sekarang menjadi serba instan. Membuat impian dan bayangan manusia yang mustahil terjadi di masa lalu dapat terwujud saat ini.
Ilustrasi sederhananya, manusia saat ini pada umumnya dapat berperan menjadi seperti raja. Misalnya hanya dengan sentuhan jari lalu ada yang mengantar ke tempat yang diinginkan. Begitu pula dengan mendatangkan makanan dan membeli sesuatu, semua dapat selesai dengan sentuhan jari dan diantar hingga ke depan rumah. 500 tahun lalu, hanya raja dan kaisar yang dapat melakukan hal-hal semacam ini.
Pertama, kendaraan. Penemuan roda pada sekitar 5.500 tahun silam membuat manusia mulai menggunakan kendaraan secara luas. Mulai dari kereta kuda, berlanjut menjadi kereta api, mobil, sepeda motor, pesawat hingga berbagai jenis kendaraan lain.
Saat ini, manusia dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat. Bumi yang sangat luas dapat dikelilingi dalam kurang dari 2 hari 2 malam. Bandingkan dengan 100 tahun lalu, untuk naik haji saja jamaah dari Hindia Belanda perlu waktu lebih dari satu bulan menggunakan kapal laut. Tapi, manusia nggak puas dengan kecepatan ini.
Kedua, teknologi informasi. Ketika manusia nggak puas dengan kecepatan pergerakan manusia yang hanya mencapai beberapa kali kecepatan suara, maka ada hal lain yang dapat dilakukan untuk melipat jarak lebih jauh. Salah satunya adalah dengan "memindahkan" citra manusia dengan cepat. Baik melalui tulisan, suara, visual, maupun audio-visual.
Telepon dapat melakukan perpindahan suara dengan cepat. Disusul dengan internet yang membuat teks, data visual, hingga data audio-visual dapat berpindah dalam hitungan detik. Dengan demikian, manusia dapat berkomunikasi nyaris secepat pergerakan cahaya. Meski raga manusia nggak ke mana-mana, tapi "citra"-nya sampai ke ujung dunia dalam hitungan detik.
Ketiga, peningkatan kualitas kesehatan. Selain zaman serba cepat, ternyata terjadi pula peningkatan kualitas kesehatan. Hal ini terjadi antara lain karena penemuan obat berkat pemahaman manusia tentang bakteri dan virus. Dilanjutkan dengan penemuan fakta bahwa mencuci tangan dengan sabun dapat membantu manusia terhindar dari kuman yang merugikan. Setelahnya, penemuan vaksin membuat manusia bahkan dapat mengurangi kemungkinan sakit.
Kualitas kesehatan yang semakin baik membuat manusia punya harapan hidup yang lebih tinggi. Indonesia saat ini punya harapan hidup sekitar 70 tahun, sementara negara-negara maju sudah menyentuh 80 tahun. Sebelum Presiden Biden mundur dari pencalonan Presiden AS 2024, Amerika Serikat punya dua calon presiden yang sangat sepuh (78 dan 82 tahun) dengan keadaan kesehatan masih tergolong baik.
Ketiga hal di atas mempermudah kehidupan manusia. Membuat dunia sekarang menjadi serba instan. Membuat impian dan bayangan manusia yang mustahil terjadi di masa lalu dapat terwujud saat ini.
Ilustrasi sederhananya, manusia saat ini pada umumnya dapat berperan menjadi seperti raja. Misalnya hanya dengan sentuhan jari lalu ada yang mengantar ke tempat yang diinginkan. Begitu pula dengan mendatangkan makanan dan membeli sesuatu, semua dapat selesai dengan sentuhan jari dan diantar hingga ke depan rumah. 500 tahun lalu, hanya raja dan kaisar yang dapat melakukan hal-hal semacam ini.
Selain itu, teknologi dan fasilitas kesehatan yang lebih baik membuat manusia memiliki umur yang lebih panjang. Tetapi ternyata umur yang panjang belum tentu diiringi dengan kualitas hidup yang membaik.
Hal ini antara lain disebabkan oleh kemudahan yang luar biasa membuat manusia kurang bergerak. Di era prasejarah, setiap hari manusia harus bergerak belasan kilometer untuk berburu. Era sejarah juga masih menekankan pentingnya gerak manusia, dengan pertanian perlu diurus setiap hari oleh para petani. Baik manusia era prasejarah maupun era pertanian perlu makan dalam jumlah banyak sebagai kompensasi atas tenaga yang hilang.
Hal ini antara lain disebabkan oleh kemudahan yang luar biasa membuat manusia kurang bergerak. Di era prasejarah, setiap hari manusia harus bergerak belasan kilometer untuk berburu. Era sejarah juga masih menekankan pentingnya gerak manusia, dengan pertanian perlu diurus setiap hari oleh para petani. Baik manusia era prasejarah maupun era pertanian perlu makan dalam jumlah banyak sebagai kompensasi atas tenaga yang hilang.
Saat ini, kebiasaan manusia untuk makan dalam jumlah banyak terus bertahan. Sementara, energi yang dikeluarkan jauh lebih sedikit. Menyikapi hal ini, WHO sampai memperkenalkan istilah sedentary lifestyle. Istilah ini berarti gaya hidup yang nggak banyak bergerak, WHO menentukan standar "cukup bergerak" adalah 5.000 langkah per hari. Jika bergerak kurang dari 5.000 langkah maka gaya hidup kita termasuk dalam golongan sedentary lifestyle yang meningkatkan risiko berbagai penyakit mulai dari jantung hingga diabetes.
Merenungi keadaan ini, aku mencoba kembali banyak bergerak. Sebulan terakhir aku mulai rutin jalan kaki 3.000-4.000 langkah setiap pagi. Lalu sepekan sekali latihan badminton.
Merenungi keadaan ini, aku mencoba kembali banyak bergerak. Sebulan terakhir aku mulai rutin jalan kaki 3.000-4.000 langkah setiap pagi. Lalu sepekan sekali latihan badminton.
Ternyata, setelah melakukan olahraga 30 menit setiap pagi, cukup banyak hal positif aku dapatkan. Mulai dari mood lebih terkontrol, badan lebih bugar, sampai jadwal yang lebih tertata. Selain itu, karena badan yang cukup lelah, tidur malam hari menjadi lebih nyenyak dan memberikan energi yang cukup untuk aktivitas aktif setiap hari.
Semoga kebiasaan kecil ini bertahan dan semoga teman-teman juga dapat mulai menghindari sedentary lifestyle. Ayo bareng-bareng jadi manusia yang nggak lupa bergerak, sehingga menjadi lebih sehat fisik dan mental, dan dapat menikmati berbagai kemudahan dengan tubuh yang kuat tanpa terhalang sakit.
Komentar
Posting Komentar